Curug Setinggi 50 Meter Dan Batu Ajaib

Dengan mengikuti jalan setapak mengikuti aliran sungai di dusun Garungan, pengunjung akan merasakan asrinya suasana perkebunan dengan aroma durian di sepanjang jalan. Jalan desa Karangsari, kecamatan Sapuran tersebut mengarah ke lokasi wisata alam yang masih jarang dikunjungi, yakni sebuah curug yang ketinggiannya membuat mata sulit untuk melihat ke asal jatuhnya air. Meskipun wisata curug yang bernama Dlimas tersebut sangat indah dan sudah mulai banyak dicari wisatawan, namun pihak desa belum memberlakukan tarif masuk. Kebun durian di Karangsari juga sebuah potensi yang sangat menarik dan mengangkat ekonomi warga. Menurut Kepala desa Karangsari, Pujianto, setiap harinya jumlah pengunjung bisa mencapai 30 orang, atau bahkan lebih saat hari libur.

“Untuk saat ini kami belum memungut biaya bagi pengunjung objek wisata Desa Karangsari, termasuk Curug Dlimas. Apalagi di musim durian seperti ini, pengunjung berkesempatan menikmati kelezatan si raja buah di Karangsari, yang kini pasarnya sudah merambah ke luar kota seperti Jogjakarta dan Solo,” kata Pujianto, kemarin (26/2).

Tak hanya curug Dlimas, masih ada curug lain yang berada di kawasan desa karangsari, yakni Curug Kembar dan Curug Glotok. Tak jauh dari sana juga ada Watu Agung dan Watu Ogel. Anggota Pokdarwis setempat, Bianto, juga mengungkapkan bahwa Watu Ogel bisa menjadi daya tarik karena mungkin satu-satunya di Wonosobo.

“Watu Ogel memiliki keunikan, karena bila didorong oleh banyak orang tidak bergerak, namun ketika hanya satu orang, tapi orang tertentu saja, justru bisa bergerak,” jelas Bianto, Pokdarwis yang biasa memandu wisatawan.

Mulai awal 2016, Curug Dlimas sudah dibuka untuk umum. Pengunjung hanya kenakan tarif parkir. Kini, menurut Bianto, pihak desa dan Pokdarwis tengah dalam tahap promosi dan menyiapkan fasilitas dasar. Warga, menurut Pujiato, sangat antusias mempercantik sarana penunjang bagi wisatawan bahkan akan segera dibangun toilet, tempat istirahat dan meninggikan curug.

“Rencananya curug akan ditinggikan agar terlihat bertingkat-tingkat serta melebarkan areanya sehingga pengunjung lebih leluasa. Selain itu perbaikan jalan menuju curug juga akan digarap,” ungkap Kades.

Dengan ketinggian sekitar 50 meter, Dlimas dinilai unggul dibanding dua curug lain. Bahkan di waktu-waktu tertentu, seperti menjelang sore, pengunjung bisa melihat pelangi dari pembiasan air di curug. Inisiatif Desa dan Pokdarwis tersebut terdengar Kepala Kanparekraf Agus Purnomo  yang ikut mengunjungi curug Dlimas, kemarin (26/2).

“Kanparekraf tengah mendorong desa-desa untuk lebih kreatif dan memanfaatkan potensi wisatanya. Warga bisa menyewakan rumah untuk homestay, sehingga wisatawan bisa tinggal lebih lama di desa,” kata Agus.

Pengunjung lainnya, yakni anggota DPRD komisi D, Handayani, juga melirik potensi curug di Karangsari yang bisa didukung akses yang lebih baik.

“Meski jarak dari Kecamatan hanya 4 kilometer, harus ditempuh agak lama, karena jalannya rusak parah” tuturnya. Kondisi tersebut, memerlukan perhatian dari Pemerintah, agar secepatnya dibenahi. Terlebih status jalan Provinsi, menurutnya harus ada koordinasi antara beberapa Dinas dan Instansi terkait. (win)

Total Dibaca

Informasi Terkait

Informasi Lainnya

    Peringatan !

 

  • Kami tidak menerima segala bentuk suap menyuap dalam segi apapun !
  • Kami menolak segala bentuk korupsi !
  • Kami Menolak Keras Bentuk Pungutan Liar !

Bebas dan Bersih dari Korupsi serta transparansi dalam penyampaian informasi publik  itu tujuan kami !

Hubungi kami di :


Jl. Kartini No. 11, Kab. Wonosobo
Telpon : (0286) 321059
Email : dpmptsp.wsb@gmail.com

Website : dpmptsp.wonosobokab.go.id

IG : dpmptp_wonosobo